1. Teks cerita sejarah
Teks yang didalamnya menjelaskan tentang peristiwa yang berkaitan
dengan manusia pada masa lampau di suatu tempat yang disusun
secara kronologis yang menjadi asal muasal atau latar belakang
terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan. Teks cerita
sejarah termasuk ke dalam cerita ulang faktual atau dikenal dengan
sebutan teks rekon (recount).
2. Struktur teks cerita sejarah
Secara runtut, yakni orientasi, peristiwa sejarah (event), dan
reorientasi. Orientasi (pengenalan) adalah gambaran umum dari isi
teks. Peristiwa (event) adalah urutan- urutan peristiwa. Reorientasi
(pengenalan kembali) adalah sebuah penutup pada akhir teks yang
bersifat tidak harus ada.
3. Ciri kebahasaan
unsur-unsur kebahasaan sebagai berikut: konjungsi temporal,
kelompok nomina , kelompok verba, nomina hasil nominalisasi.
4. Jenis Konjungsi temporal
Konjungsi temporal sederajat: sebelumnya dan sesudahnya dan
Konjungsi temporal tidak sederajat: apabila, bila,bilamana, demi,
hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak,
sementara, seraya, waktu,, dsb. selain konjungsi terdapat kata depan
pada yang merupakan penanda adverbial waktu lampau
5. Jenis Kelompok kata
(1) Kelompok nomina: kelompok nomina koordinatif, kelompok
nomina modofikatif, dan kelompok nomina apositif. (2) kelompok
verba: kelompok verba koordinatif, kelompok verba modifikatif, dan
kelompok verba apositif.
6. Jenis Nominalisasi
(1) sufiks –an, konfiks ke-an, pe-an, per-an. (2) prefiks pe- se-ke- (3)
sufiks serapan: -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us,-isme, -is, -isasi, -isida, -
ita, -or, –tas, -wan, -man (3) infiks –el-. –er
7. Kegiatan teks cerita sejarah
Membandingan dua teks cerita sejarahatau lebih , mengevaluasi teks
cerita sejarah, menganalisis teks cerita sejarah, menginterpretasi teks
cerita sejarah, memproduksi teks cerita sejarah, menyunting teks
cerita sejarah, dan mengonversi teks cerita sejarah ke dalam bentuk
teks yang lain.
8. Membandingkan teks cerita sejarah
Harus diperhatikan sebagai berikut: (1) Terlebih dahulu dibaca
dengan saksama, (2) Perhatikan struktur teks cerita sejarah (3)
Adakah rekaman peristiwa yang terlewati atau hilang. (4) Bagaimana
cara penyajian kedua teks cerita sejarah yang dibandingkan?
9. Menganalisis teks cerita sejarah
Mengkaji teks sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan, dan
kandungan teks cerita sejarah.
10. Menginterpretasi makna teks cerita sejarah
Memberikan penafsiran terhadap teks tersebut agar data sejarah yang
terkandung di dalamnya dapat berbicara. Tujuan interpretasi
biasanya untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap
teks.
11. Hal-hal yang diperhatikan untuk memproduksi teks cerita sejarah
1) Menentukan tema cerita sejarah.
2) Menetapkan tujuan penulisan teks cerita sejarah.
3) Mengumpulkan sumber-sumber sejarah untuk bahan tulisan.
4) Memverifikasi data yang diperoleh berdasarkan kesahihan dan
keaslian sumber data.
5) Membuat kerangka teks cerita sejarah .
6) Memproduksi teks cerita sejarah Menyunting teks cerita sejarah.
12. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyunting teks cerita sejarah.
1) Redaksional: gunakan bahasa baku dan efektif karena teks cerita
sejarah termasuk jenis karangan ilmiah. Ejaan yang tepat sesuai
dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
2) Diksi atau pilihan kata harus tepat.
3) Tidak boleh mengubah substansi teks tanpa persetujuan penulis
atau pengarangnya.
13. Mengabstraksi teks cerita sejarah
Meringkas teks cerita sejarah yang lebih pendek dari teks aslinya
dengan urutan yang sistematis.
14. Mengonversi teks cerita sejarah
Mengubah bentuk cerita berupa teks ke bentuk dan struktur yang lain
Teks yang didalamnya menjelaskan tentang peristiwa yang berkaitan
dengan manusia pada masa lampau di suatu tempat yang disusun
secara kronologis yang menjadi asal muasal atau latar belakang
terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan. Teks cerita
sejarah termasuk ke dalam cerita ulang faktual atau dikenal dengan
sebutan teks rekon (recount).
2. Struktur teks cerita sejarah
Secara runtut, yakni orientasi, peristiwa sejarah (event), dan
reorientasi. Orientasi (pengenalan) adalah gambaran umum dari isi
teks. Peristiwa (event) adalah urutan- urutan peristiwa. Reorientasi
(pengenalan kembali) adalah sebuah penutup pada akhir teks yang
bersifat tidak harus ada.
3. Ciri kebahasaan
unsur-unsur kebahasaan sebagai berikut: konjungsi temporal,
kelompok nomina , kelompok verba, nomina hasil nominalisasi.
4. Jenis Konjungsi temporal
Konjungsi temporal sederajat: sebelumnya dan sesudahnya dan
Konjungsi temporal tidak sederajat: apabila, bila,bilamana, demi,
hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak,
sementara, seraya, waktu,, dsb. selain konjungsi terdapat kata depan
pada yang merupakan penanda adverbial waktu lampau
5. Jenis Kelompok kata
(1) Kelompok nomina: kelompok nomina koordinatif, kelompok
nomina modofikatif, dan kelompok nomina apositif. (2) kelompok
verba: kelompok verba koordinatif, kelompok verba modifikatif, dan
kelompok verba apositif.
6. Jenis Nominalisasi
(1) sufiks –an, konfiks ke-an, pe-an, per-an. (2) prefiks pe- se-ke- (3)
sufiks serapan: -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us,-isme, -is, -isasi, -isida, -
ita, -or, –tas, -wan, -man (3) infiks –el-. –er
7. Kegiatan teks cerita sejarah
Membandingan dua teks cerita sejarahatau lebih , mengevaluasi teks
cerita sejarah, menganalisis teks cerita sejarah, menginterpretasi teks
cerita sejarah, memproduksi teks cerita sejarah, menyunting teks
cerita sejarah, dan mengonversi teks cerita sejarah ke dalam bentuk
teks yang lain.
8. Membandingkan teks cerita sejarah
Harus diperhatikan sebagai berikut: (1) Terlebih dahulu dibaca
dengan saksama, (2) Perhatikan struktur teks cerita sejarah (3)
Adakah rekaman peristiwa yang terlewati atau hilang. (4) Bagaimana
cara penyajian kedua teks cerita sejarah yang dibandingkan?
9. Menganalisis teks cerita sejarah
Mengkaji teks sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan, dan
kandungan teks cerita sejarah.
10. Menginterpretasi makna teks cerita sejarah
Memberikan penafsiran terhadap teks tersebut agar data sejarah yang
terkandung di dalamnya dapat berbicara. Tujuan interpretasi
biasanya untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap
teks.
11. Hal-hal yang diperhatikan untuk memproduksi teks cerita sejarah
1) Menentukan tema cerita sejarah.
2) Menetapkan tujuan penulisan teks cerita sejarah.
3) Mengumpulkan sumber-sumber sejarah untuk bahan tulisan.
4) Memverifikasi data yang diperoleh berdasarkan kesahihan dan
keaslian sumber data.
5) Membuat kerangka teks cerita sejarah .
6) Memproduksi teks cerita sejarah Menyunting teks cerita sejarah.
12. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyunting teks cerita sejarah.
1) Redaksional: gunakan bahasa baku dan efektif karena teks cerita
sejarah termasuk jenis karangan ilmiah. Ejaan yang tepat sesuai
dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
2) Diksi atau pilihan kata harus tepat.
3) Tidak boleh mengubah substansi teks tanpa persetujuan penulis
atau pengarangnya.
13. Mengabstraksi teks cerita sejarah
Meringkas teks cerita sejarah yang lebih pendek dari teks aslinya
dengan urutan yang sistematis.
14. Mengonversi teks cerita sejarah
Mengubah bentuk cerita berupa teks ke bentuk dan struktur yang lain
Terima kasih, sangat bermanfaat artikelnya..
BalasHapus